Powered By Blogger

Senin, 31 Mei 2010

BDS-IBS atau yang disebut dengan Branch Delivery System – Integrated Banking System

BDS-IBS atau yang disebut dengan Branch Delivery System – Integrated Banking System,  merupakan suatu system informasi akuntansi berbasis komputer yang diterapkan oleh Bank Mandiri yang digunakan untuk memproses data transaksi financial maupun non financial.

BDS-IBS memiliki 3 aplikasi dalam menjalankan kegiatan operasional, antara lain: BDS-IDS, BDS-ILS, dan BDS-ITS.

1. Branch Delivery System – Integrated Deposit System (BDS-IDS)

BDS-IDS merupakan aplikasi sistem komputerisasi dari BDS-IBS yang menyediakan fungsi untuk penanganan aplikasi berupa:

a. Produk-produk Passiva

Dalam hal ini, BDS-IDS menangani aplikasi produk passiva seperti: aplikasi tabungan, aplikasi giro dan deposito.

b. Fungsi Teller System

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi yang dilakukan untuk rekening nasabah dan non nasabah serta jasa-jasa dapat dilayani secara lengkap dalam arti yaitu dari menerima warkat, meneliti, membukukan, membayar dan menerima setoran tunai, serta pemindahbukuan.

c. Fungsi Customer Information File

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan atas pengelolaan data informasi lengkap setiap nasabah dan merupakan data konsolidasi dari beberapa rekening nasabah, dapat dicetak dalam satu laporan terpadu. Beberapa rekening setiap nasabah berarti bahwa nasabah mempunyai banyak rekening dari beberapa produk.

d. Pengolahan Data Akuntansi

Aplikasi dari BDS-IBS ini menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi mutasi dalam sistem yang terjadi pada level rekening impersonal account atau non nasabah, kemudian memposting pembukuan biaya maupun pendapatan biaya yang penerapannya secara aktual dengan mengacu kepada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).

Aplikasi BDS-IDS ini digunakan oleh bagian fungsi teller, bagian customer service office dan back office.

2. Branch Delivery System – Integrated Loan System (BDS-ILS)

BDS-ILS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan pinjaman-pinjaman yang terjadi yang merupakan bagian dari produk kredit.

3. Branch Delivery System – Integrated Transfer System (BDS-ITS)

BDS-ITS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan produk-produk jasa berupa kiriman uang, kliring, inkaso, jasa dalam negeri dan jasa luar negeri. Ada dua fungsi penting dalam aplikasi BDS-ITS ini, yaitu:

a. Interbranch

BDS-ITS menyediakan fasilitas antar cabang. Fasilitas ini membantu mengurangi pekerjaan dan menyelesaikan daftar pos terbuka karena sistem ini secara otomatis menyelesaikan pembukuan rekening antar kantor (RAK).

b. Multy Currency

BDS-ITS menyediakan fasilitas untuk penanganan aplikasi transaksi keuangan berbagai mata uang, khususnya valuta asing yang dibukukan dalam mata uang asing. Walaupun demikian, pelaporan konsolidasi oleh sistem ditetapkan dalam rupiah.

KEBUDAYAAN

Tahukah kamu apa itu Kebudayaan????

Ada ratusan definisi Kebudayaan, dua diantaranya adalah sebagai berikut:

Definisi yang pertama,Kebuadayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat, yang dijadikan milik manusia dengan belajar.

Definisi yang kedua, Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

Itulah pengertian dari Kebudayaan, Kebudayaan tersebut memiliki 3 macam wujud kebudayaan yaitu:

· Ide / Gagasan, nilai-nilai,norma-norma

· Perilaku / Aktivitas dan tindakan berpola

· Benda budaya / artefak

Selanjutnya saya ingin membahas salah satu wujud kebudayaan mengenai Perilaku / Aktivitas dan tindakan berpola di Indonesia. Kebudayaan itu dapat berubah jika kebutuhan berubah atau bisa disebut juga bersifat Adaptif.

Sangat bagus sekali jika ada budaya asing yang masuk ke Indonesia dan sering kita sebut denagn Akulturasi (Penggabungan budaya asing dengan budaya setempat yang dapat diterima tapi tidak menghilangkan budaya setempat), tapi ingat jika budaya asing tersebut tidak kita seleksi terdahulu antara yang positif dengan yang negative itu akan bisa merusak kebudayaan setempat.

Contoh: pada anak remaja sekarang sering kita dengar pakaian modern (celana jeans,tangtop,gaun dll), itu semua berasal dari budaya asing, jaman dahulu di Indonesia tidak ada yang seperti itu yang ada hanyalah busana kebaya, jarang sekali para generasi muda sekarang yang masih membudayakan pakaian dari kebudayaan bangsa ini.contoh lainnya dari segi pergaulan (aktivitas dan tindakan berpola), dahulu tidak ada yang namanya dunia malam tapi akibat dari masuknya kebudayaan asing yang bersifat negative tersebut muncullah tempat-tempat aneh (clubbing). Tapi kita jangan menyalahkan adanya Akulturasi tersebut karena adanya juga kebudayaan asing yang mengarah ke sisi positif, contohnya kita bisa mengenal budaya asing yang sebelumnya tidak tahu atau bisa terjadinya pertukaranya budaya sehingga budaya kita bisa di kenal oleh negara lain.

Maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia untuk selektif terlebih dahulu pada budaya asing agar tidak terlalu banyak sisi negative yang masuk ke kebuadayaan kita. Lestarikanlah kebudayaan Indonesia agar tidak diambil oleh negara lain dan tidak hilang ditelan masa.Kebudayaan itu cermin dari suatu bangsa yang sangat mahal harganya. Dan saya sangat bangga dengan sudah diakuinya “BATIK” oleh Asean sebagai pakaian budaya Indonesia.