Powered By Blogger

Rabu, 19 Juni 2013

Back Propagation Neural Network

      Seperti kita ketahui bahwa perkembangan komputer sangatlah pesat. Di berbagai bidang, komputerlah yang perkembangannya sangat cepat. Maka dari itu komputer sekarang diharapkan memiliki kemampuan untuk mengerjakan segala hal yang dikerjakan oleh manusia. Untuk itu, agar komputer dapat mengerjakan tugas manusia maka diperlukan beberapa metode untuk membekali komputer agar menjadi suatu mesin yang pintar. salah satunya dengan membekali komputer dengan mengimplementasikan Neural Network (NN) pada komputer tersebut.
     Neural Network (NN) sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia yang mampu memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan memberikan output. Output diperoleh dari variasi stimulasi dan proses yang terjadi di dalam otak manusia. Dalam NN terdapat banyak metode, salah satunya yaitu pelatihan terbimbing (supervised learning). Dalam pelatihan terbimbing diperlukan masukkan dan target yang berfungsi untuk melatih jaringan hingga memperoleh bobot yang diinginkan.
    Sedangkan untuk Algoritma Back Propagation (BP) umumnya diterapkan pada perceptron berlapis banyak. Perceptron ini biasanya terdiri atas bagian input, bagian output dan bagian yang terdapat diantara bagian input dan output. Bagian yang terdapat diantara bagian input dan output ini biasanya disebut sebagai bagian yang tersembunyi atau biasa disebut hidden layers. Biasanya hidden layers paling banyak adalah 3 lapisan.
     Dalam beberapa kasus metode Neural Network sering digabungkan dengan struktur Back Propagation, maka dari itu terdapat istilah Back Propagation Neural Network. BPNN (Back Propagation Neural Network) merupakan suatu algoritma pelatihan terbimbing yang menggunakan error output untuk mengubah nilai bobot-bobotnya dalam arah mundur. Tetapi untuk mendapatkan error tahap maju yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Terdapat 3 fase dalam pelatihan BPNN, pertama fase maju, fase mundur dan fase modifikasi bobot.
     Pada fase maju, pola masukkan dihitung mulai dari inputan hingga mencapai lapisan output. Kemudian dalam fase back propagation, unit output dari fase pertama menerima pola yang berhubungan dengan fase pertama yang akan dihitung nilai kesalahannya, maka kesalahan tersebut yang akan dijadikan fase mundur. Sedangkan untuk fase modifikasi bobot digunakan untuk memodifikasi kesalahan yang muncul sehingga mendapatkan kesalahan yang paling minimum. Kemudian ketiga fase tersebut diulang secara terus menerus hingga kondisi pemberhentian terpenuhi.

Sumber:
1. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmasif/article/download/74/521

2. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/2191/2017