1. Pendahuluan
Program yang berada di Linux tidaklah berbeda jauh dengan program yang berada di Unix.
Program yang ada di Unix/Linux dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Sistem dasar (Basic System)
Berisi ratusan program yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a) Utilitas (Tool atau Utility).
Adalah program bantu di luar shell untuk melakukan tugas tertentu, misalnya:
· Mengirim berita secara elektronik
· Menyunting dokumen.
· Melakukan perhitungan.
Berikut contoh utilitas yang ada pada Linux:
· cal, untuk menampilkan kalender.
· cat, untuk menampilkan isi dokumen.
· cc, untuk mengkompilasi program.
· date, untuk menampilkan tanggal dan jam kalkulator.
· grep, untuk mencari kata tertentu dalam suatu dokumen.
· mail, untuk Electronic Mail.
b) Shell.
Shell dan Kernel merupakan perantara antara pemakai dan perangkat keras (hardware). Shell memungkinkan pemakai dapat berkomunikasi dengan komputer. Tugas Shell adalah membaca dan menerjemahkan perintah pemakai sebagai suatu permintaan dan memberikannya ke Kernel. Oleh sebab itu Shell disebut juga Penerjemah Perintah (Command Interpreter).
Pada sistem Unix/Linux umumnya terdapat beberapa macam Shell, di antaranya: C Shell (semula dikembangkan pada sistem Unix Barkeley), Bourne Shell (bagian dari standar Unix) dan Korn Shell (sangt populer dan diramalkan sebagai Shell masa depan, sifatnya kompatibel dengan Bourne Shell dan memadukan keistimewaan yang dimiliki oleh C Shell).
c) Kernel.
Kernel merupakan program inti dari Sistem Unix/Linux. Tugasnya adalah: mengendalikan akses terhadap komputer, mengatur memori komputer, memelihara sistem file dan mengalokasikan sumber daya komputer di antara pemakai.
2. Produk pihak ketiga (third-party product)
Merupakan program di luar sistem Unix/Linux dasar, yang dibuat oleh pihak ketiga. Program ini dijual secara terpisah dengan sistem Unix/Linux. Contohnya: manajemen database (seperti: ORACLE, INFORMICS-SQL dan INGRES), pengolah kata (seperti: FENIX) dan kompiler bahasa pemograman (seperti: Pascal, Basic, Cobol ataupun 4GL).
2. Login Linux
Adalah proses masuk ke sistem operasi Unix/Linux, biasanya disebut Login (Logging in), Logging On atau Signing On.
Tujuan Login:
1) melakukan pengecekan, berhak tidaknya pemakai menggunakan sistem.
2) sistem dapat melakukan pengaturan environment yang sesuai dengan pemakai.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bila seorang user hendak Login ke Sistem, yaitu:
· huruf kapital dan huruf kecil mempunyai makna yang berbeda,
· nama user Ti01 berbeda dengan ti01 ataupun TI01.
· pemakai harus memasukkan password dan diakhiri dengan Enter.
· pemakai tidak dapat masuk ke sistem tanpa memasukkan password, jika pemakai lupa, dapat meminta pada Administrator untuk menghapus atau merubah password.
· jika nama user dan password yang dimasukkan benar, maka muncul prompt dari Shell. Misalnya: % merupakan prompt dari C Shell dan $ prompt dari Bourne Shell.
3. Sistem File dan Direktori
Sistem file pada Unix/Linux tersusun dari sejumlah file dan direktori, dan sering digambarkan sebagai struktur pohon yang dibalik. Pada bagian puncak terdapat sebuah ditektori yang disebut root directory atau direktori / (slash).
Direktori di bawah root umumnya:
· /bin berisikan program-program dasar Linux
· /etc berisi file-file administrasi sistem
· /usr berisi perintah-perintah Unix dan file administrasi sistem dan mengalokasikan file-file dari pemakai, yang dikenal dengan home directory
· /dev berisi file-file piranti miliki sistem
· /temp menyimpan file yang bersifat sementara (tidak ada pada linux)
Direktori yang berada di direktori lain disebut dengan sub-direktori.
Tiga jenis file yang ada pada Unix/Linux:
· File biasa, misalnya file untuk menyimpan dokumen, program ataupun data. File ini dibedakan lagi menjadi file teks (berisi kode-kode yang dapat kita baca) dan file biner (berisi kode-kode mesin).
· Direktori, file yang berisi daftar file (file biasa ataupun subdirektori lain).
· File spesial, file yang menyatakan piranti fisik seperti disk, tape, floppy dan printer.
Setiap pemakai yang berhasil login ke sistem Unix/Linux, biasanya memiliki direktori kerja di Home Directory, dimana setiap pemakai tersebut dapat menciptakan file/direktori, melihat isi file/direktori, serta menghapus file/direktori. Direktori Kerja dari setiap pemakai dapat diketahui dengan perintah pwd.
Penamaan direktori dan file:
· Semua karakter selain slash(/) boleh digunakan.
· Beberapa karakter yang sebaiknya tidak dipergunakan adalah:
?@#$^&*()`[]\|;’”<> spasi tab backspace
· Huruf kecil dan huruf kapital berbeda arti.
· Maksimal berdiri dari 14 karakter.
· Jangan gunakan nama dot (.) dan dot dot (..) sebagai nama file, karena nama itu mempunyai makna khusus.
4. Perintah-perintah Dasar Stand-alone
Ls : melihat isi direktori
Mkdir : mencipatakan direktori
Cd : mengubah direktori
Rmdir : menghapus direktori
Cat : menampilkan isi file dan mencipatakan file
Cp : Menyalin file
Rm : menghapus file
Mv : mengganti nama file/direktori dan memindahkan file ke direktori
lain
Ln : link ke file lain
Lp : Mencetak isi file
Find : mecari file
Chmod : untuk mengubah model akses terhadap file atau direktori
Chgrp : mengubah grup fie
Chown : mengubah kepemilikan dari file
5. Perintah yang Berhubungan dengan File
1) Metacharacter, karakter yang mempunyai makna khusus bagi shell. Di antaranya:
· * , Pencocokan dengan sebarang string (deretan karakter).
· ?, Pencocokan dengan sebuah karakter apa saja.
· [ , Awal dari sebuah kelas karakter.
· ] , Akhir dari sebuah kelas karakter.
· - , Menyatakan kawasan sebuah karakter dalam sebuah kelas.
· ! , Digunakan dalam tanda [] untuk menyatakan “selain karakter” yang mengikutinya (khusus untuk Bourne shell dan Korn Shell).
Untuk mematikan fungsi Metacharacter, diantaranya dengan:
· karakter \ ( backslash), untuk mematikan sebuah metacharacter.
· sepasang tanda “, digunakan untuk mematikan sejumlah metacharacter.
· sepasang randa perik tunggal (‘), digunakan untuk mematikan fungsi seluruh metacharacter yang terletak di dalamnya.
2) Titik koma sebagai pemisah antarperintah, dalam hal ini sebelum dan sesudah titik koma tidak boleh ada spasi.
3) Redirection
· Output Redirection, keluaran perintah biasanya diarahkan pada terminal layar/monitor. Selain ke layar, dapat juga diarahkan ke file. Dapat dilakukan dengan karakter: > (file yang ada akan tertimpa), >> (menambah file yang sugah ada), dan >! (untuk memaksa penulisan ke file yang sudah ada).
· Input Redirection, masukan perintah biasanya berupa terminal keyboard. Dengan Unix/Linux, standar masukan tidak hanya dari keyboard, dapat juga dilakukan dengan data dari file. Dilakukan dengan karakter <.
· Error Redirection, pesan kesalahan biasanya diarahkan ke layar. Selain itu dapat juga diarahkan ke file, dengan menggunakan symbol 2> atau 2>>. Angka 2 di depan simbol > dan >> menyatakan kode deskripsi file dari standard error (stderr, merupakan file standar dari Unix/Linux untuk kesalahan. Selain itu adalah stdin, untuk masukan dan stdout, untuk keluaran). Kode deskripsi dari stdin sama dengan nol, sedangkan stdout sama dengan satu.
4) Penggunaan Pipa (Pipe)
Digunakan untuk mengarahkan keluaran dari suatu perintah ke perintah lain. Keluaran dari perintah yang satu akan menjadi masukan bagi perintah yang lain. Simbol yang digunakan berupa vertikal bar ( | ). Sebelum dan sesudah tanda ini boleh ada spasi, karena sifatnya yang optional.
5) Filter
Adalah utilitas yang akan membaca data dari standar input dan biasanya memanipulasi data sebelum melepaskannya ke standar keluaran. Program filter dapat diterapkan yntuk redirection maupun pipa. Yang berfungsi sebagai filter di antaranya: cat, wc, sort, tail, head dan grep.
6) Substitusi Perintah
Dilakukan dengan cara memberikan backquote di awal dan akhir perintah.
Contoh :
`perintah` (tidak sama dengan ‘perintah’)
7) Pengelompokkan Perintah.
Simbol ( ) digunakan untuk mengombinasikan stdout atau stderr dari sejumlah perintah menjadi satu keluaran.