Powered By Blogger

Senin, 29 November 2010

KEJAHATAN DALAM INTERNET

Tahukah kamu ternyata kejahatan itu tidak hanya di dunia nyata aja loh, tapi di dunia maya juga ada yang namanya kejahatan, memang sich kejahatan di dunia maya tidak begitu terdengar buming di telinga masyarakat tapi untuk para penggila internet ini memang harus di waspadai agar tidak terkena imbasnya….

Pada saat ini internet telah menjamur di masyarakat, semua kalangan dimulai dari anak-anak hingga orang tua menggunakan internet untuk banyak hal, misalnya mengerjakan tugas, mencari informasi, berhubungan dengan orang lain dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi banyak juga orang yang menyalahgunakan keberadaan internet ini untuk berbuat kejahatan yang istilah di kalangan masyarakat biasa disebut dengan cybercrime. Para penjahat di dunia cyber ini biasanya menggunakan empat hal untuk melakukan kejahatannya, antara lain:

1. Costumer Acquisition

Costumer acquisition adalah usaha untuk memancing pengguna komputer mengakses situs berbahaya atau malicious software. Terkadang event besar juga dimanfaatkan untuk melakukan hal ini.

2. Product

Product yang dimaksud adalah bagaimana penjahat dunia cyber menawarkan aplikasi-aplikasi berbahaya kepada pengguna komputer. Agar terpancing untuk menggunakan aplikasi yang ditawarkan, biasanya penjahat dunia cyber melakukan spam indexing (memanipulasi tingkat kepercayaan sebuah aplikasi) dan scareware (memanipulasi hasil scan anti-virus).

3. Partnership

Tidak hanya di dunia bisnis, di dalam dunia cybercrime pun ada yang namanya joint venture, yang di dalamnya terdapat beberapa produsen bergabung untuk menyebarkan malware mereka.

4. Insider Threat

Insider Threat atau ancaman dari dalamselama ini banyak perusahaan menganggap cybercrime selalu datang dari luar, padahal cybercrime bisa saja terjadi dari dalam. Karyawan sebuah perusahaan bisa memanfaatkan data rahasia perusahaannya untuk mencari uang atau balas dendam.

Kejahatan dalam internet ada bermacam-macam, disini saya akanmencoba menjelaskan secara singkat tentang macam-macam kejahatan dalam internet, antara lain:

Ø CARDING

Yaitu berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Pelakunya disebut Carder.

Ø HACKING

Adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. Hacker memiliki wajah ganda, ada yang budiman dan ada yang pencoleng.

Perbedaan antara hacker budiman dan hacker pencoleng adalah jika hacker budiman memberi tahu kepada programer yang komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera diperbaiki. Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain untuk merusak dan mencuri datanya.

Ø CRACKING

Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder yang hanya mengintip kartu kredit, cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri.

Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, hacker lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan cracker lebih fokus untuk menikmati hasilnya.

Ø DEFACING

Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.

Ø PHISING

Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking. Isian data pemakai dan password yang vital yang telah dikirim akhirnya akan menjadi milik penjahat tersebut dan digunakan untuk belanja dengan kartu kredit atau uang rekening milik korbannya.

Ø SPAMMING

Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”. Meski demikian, banyak yang terkena dan menjadi korbannya. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di Afrika atau Timur Tengah, minta bantuan netters untuk mencairkan, dengan janji bagi hasil.

Kemudian korban diminta nomor rekeningnya, dan mengirim uang/dana sebagai pemancing, tentunya dalam mata uang dolar AS, dan belakangan tak ada kabarnya lagi. Seorang rektor universitas swasta di Indonesia pernah diberitakan tertipu hingga Rp1 miliar dalam karena spaming seperti ini.

Ø MALWARE

Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll. Di pasaran alat-alat komputer dan toko perangkat lunak (software) memang telah tersedia antispam dan anti virus, dan anti malware .

Meski demikian, bagi yang tak waspadai selalu ada yang kena. Karena pembuat virus dan malware umumnya terus kreatif dan produktif dalam membuat program untuk mengerjai korban-korbannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejahatan diatas antara lain:

a. Akses internet yang tidak terbatas.

b. Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama kejahatan komputer.

c. Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang kecil dan tidak diperlukan peralatan yang super modern. Walaupun kejahatan komputer mudah untuk dilakukan tetapi akan sangat sulit untuk melacaknya, sehingga ini mendorong para pelaku kejahatan untuk terus melakukan hal ini.

d. Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan pelaku kejahatan komputer tentang cara kerja sebuah komputer jauh diatas operator komputer.

e. Sistem keamanan jaringan yang lemah.

f. Kurangnya perhatian masyarakat. Masyarakat dan penegak hukum saat ini masih memberi perhatian yang sangat besar terhadap kejahatan konvesional. Pada kenyataannya para pelaku kejahatan komputer masih terus melakukan aksi kejahatannya.

Senin, 31 Mei 2010

BDS-IBS atau yang disebut dengan Branch Delivery System – Integrated Banking System

BDS-IBS atau yang disebut dengan Branch Delivery System – Integrated Banking System,  merupakan suatu system informasi akuntansi berbasis komputer yang diterapkan oleh Bank Mandiri yang digunakan untuk memproses data transaksi financial maupun non financial.

BDS-IBS memiliki 3 aplikasi dalam menjalankan kegiatan operasional, antara lain: BDS-IDS, BDS-ILS, dan BDS-ITS.

1. Branch Delivery System – Integrated Deposit System (BDS-IDS)

BDS-IDS merupakan aplikasi sistem komputerisasi dari BDS-IBS yang menyediakan fungsi untuk penanganan aplikasi berupa:

a. Produk-produk Passiva

Dalam hal ini, BDS-IDS menangani aplikasi produk passiva seperti: aplikasi tabungan, aplikasi giro dan deposito.

b. Fungsi Teller System

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi yang dilakukan untuk rekening nasabah dan non nasabah serta jasa-jasa dapat dilayani secara lengkap dalam arti yaitu dari menerima warkat, meneliti, membukukan, membayar dan menerima setoran tunai, serta pemindahbukuan.

c. Fungsi Customer Information File

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan atas pengelolaan data informasi lengkap setiap nasabah dan merupakan data konsolidasi dari beberapa rekening nasabah, dapat dicetak dalam satu laporan terpadu. Beberapa rekening setiap nasabah berarti bahwa nasabah mempunyai banyak rekening dari beberapa produk.

d. Pengolahan Data Akuntansi

Aplikasi dari BDS-IBS ini menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi mutasi dalam sistem yang terjadi pada level rekening impersonal account atau non nasabah, kemudian memposting pembukuan biaya maupun pendapatan biaya yang penerapannya secara aktual dengan mengacu kepada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).

Aplikasi BDS-IDS ini digunakan oleh bagian fungsi teller, bagian customer service office dan back office.

2. Branch Delivery System – Integrated Loan System (BDS-ILS)

BDS-ILS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan pinjaman-pinjaman yang terjadi yang merupakan bagian dari produk kredit.

3. Branch Delivery System – Integrated Transfer System (BDS-ITS)

BDS-ITS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan produk-produk jasa berupa kiriman uang, kliring, inkaso, jasa dalam negeri dan jasa luar negeri. Ada dua fungsi penting dalam aplikasi BDS-ITS ini, yaitu:

a. Interbranch

BDS-ITS menyediakan fasilitas antar cabang. Fasilitas ini membantu mengurangi pekerjaan dan menyelesaikan daftar pos terbuka karena sistem ini secara otomatis menyelesaikan pembukuan rekening antar kantor (RAK).

b. Multy Currency

BDS-ITS menyediakan fasilitas untuk penanganan aplikasi transaksi keuangan berbagai mata uang, khususnya valuta asing yang dibukukan dalam mata uang asing. Walaupun demikian, pelaporan konsolidasi oleh sistem ditetapkan dalam rupiah.

KEBUDAYAAN

Tahukah kamu apa itu Kebudayaan????

Ada ratusan definisi Kebudayaan, dua diantaranya adalah sebagai berikut:

Definisi yang pertama,Kebuadayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat, yang dijadikan milik manusia dengan belajar.

Definisi yang kedua, Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

Itulah pengertian dari Kebudayaan, Kebudayaan tersebut memiliki 3 macam wujud kebudayaan yaitu:

· Ide / Gagasan, nilai-nilai,norma-norma

· Perilaku / Aktivitas dan tindakan berpola

· Benda budaya / artefak

Selanjutnya saya ingin membahas salah satu wujud kebudayaan mengenai Perilaku / Aktivitas dan tindakan berpola di Indonesia. Kebudayaan itu dapat berubah jika kebutuhan berubah atau bisa disebut juga bersifat Adaptif.

Sangat bagus sekali jika ada budaya asing yang masuk ke Indonesia dan sering kita sebut denagn Akulturasi (Penggabungan budaya asing dengan budaya setempat yang dapat diterima tapi tidak menghilangkan budaya setempat), tapi ingat jika budaya asing tersebut tidak kita seleksi terdahulu antara yang positif dengan yang negative itu akan bisa merusak kebudayaan setempat.

Contoh: pada anak remaja sekarang sering kita dengar pakaian modern (celana jeans,tangtop,gaun dll), itu semua berasal dari budaya asing, jaman dahulu di Indonesia tidak ada yang seperti itu yang ada hanyalah busana kebaya, jarang sekali para generasi muda sekarang yang masih membudayakan pakaian dari kebudayaan bangsa ini.contoh lainnya dari segi pergaulan (aktivitas dan tindakan berpola), dahulu tidak ada yang namanya dunia malam tapi akibat dari masuknya kebudayaan asing yang bersifat negative tersebut muncullah tempat-tempat aneh (clubbing). Tapi kita jangan menyalahkan adanya Akulturasi tersebut karena adanya juga kebudayaan asing yang mengarah ke sisi positif, contohnya kita bisa mengenal budaya asing yang sebelumnya tidak tahu atau bisa terjadinya pertukaranya budaya sehingga budaya kita bisa di kenal oleh negara lain.

Maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia untuk selektif terlebih dahulu pada budaya asing agar tidak terlalu banyak sisi negative yang masuk ke kebuadayaan kita. Lestarikanlah kebudayaan Indonesia agar tidak diambil oleh negara lain dan tidak hilang ditelan masa.Kebudayaan itu cermin dari suatu bangsa yang sangat mahal harganya. Dan saya sangat bangga dengan sudah diakuinya “BATIK” oleh Asean sebagai pakaian budaya Indonesia.